Konferensi Women’s World Banking (WWB) tahunan ke -9, yang diadakan di New York City pada tanggal 31 Oktober dan 1 November, menyatukan beberapa pemikir paling cerdas di sektor inklusi keuangan untuk membahas tema “hambatan yang melanggar.” Konferensi ini, dihadiri oleh lebih dari 500 delegasi dari 50 negara, menampilkan beragam pembicara dan diskusi panel yang menyoroti pentingnya memberdayakan perempuan di sektor keuangan dan peran teknologi dalam memperluas akses ke layanan keuangan.

Salah satu sorotan utama dari konferensi ini adalah pidato utama oleh Ratu Máxima dari Belanda, yang menjabat sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Inklusif Keuangan untuk Pembangunan. Ratu Máxima menekankan pentingnya inklusi keuangan sebagai pendorong utama pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, terutama bagi perempuan di negara -negara berkembang. Dia juga menyoroti perlunya solusi inovatif untuk mengatasi tantangan unik yang dihadapi oleh perempuan dalam mengakses jasa keuangan, seperti norma sosial yang terbatas dan diskriminatif.

Sorotan lain dari konferensi ini adalah diskusi panel tentang peran teknologi dalam memajukan inklusi keuangan, menampilkan pembicara dari perusahaan fintech terkemuka dan lembaga keuangan. Para panelis membahas bagaimana teknologi memiliki potensi untuk merevolusi cara layanan keuangan disampaikan, terutama di pasar yang kurang terlayani di mana infrastruktur perbankan tradisional kurang. Mereka juga menyoroti pentingnya kemitraan antara perusahaan fintech, lembaga keuangan, dan regulator untuk memastikan bahwa teknologi baru dapat diakses dan inklusif untuk semua.

Selain alamat utama dan diskusi panel, konferensi ini juga menampilkan sesi pelarian interaktif pada topik-topik seperti keuangan digital, investasi yang segar gender, dan literasi keuangan. Sesi-sesi ini memberi para delegasi kesempatan untuk terlibat dalam diskusi mendalam dan berbagi praktik terbaik untuk mempromosikan inklusi keuangan dan kesetaraan gender di sektor keuangan.

Secara keseluruhan, Women’s World Banking 9 adalah keberhasilan yang sangat besar, menyatukan para pemimpin pemikiran, pembuat kebijakan, dan praktisi dari seluruh dunia untuk membahas solusi inovatif untuk menghancurkan hambatan pada inklusi keuangan. Konferensi ini menyoroti pentingnya memberdayakan perempuan di sektor keuangan dan peran teknologi dalam memperluas akses ke jasa keuangan. Saat kita melihat ke masa depan, jelas bahwa kolaborasi dan inovasi akan menjadi kunci untuk mengatasi hambatan yang mencegah wanita untuk sepenuhnya berpartisipasi dalam ekonomi global.